MasyarakatMuslim kota Milan Italia mengecam dewan kota atas keputusan merekauntuk meratakan sebuah bangunan yang secara rutin digunakan untukperayaan keagamaan umat Islam.Dewan kota akan menutup sebuah bangunan yang merupakan arena tempatolahraga dan hiburan di tepi pusat kota pada akhir April dengan alasanbangunan itu telah berusia tua dan jarang digunakan lagi.
Namun, tempat itu telah dipakai secara rutin untuk shalat Jumatserta dipakai untuk perayaan keagamaan besar, terutama bulan suciRamadhan dan belum ada alternatif lain yang sesuai yang telahditawarkan dewan kota ke komunitas muslim Milan.
"Ada sekitar 100.000 Muslim di sini di Milan dan kami memerlukantempat yang bersih dan tenang untuk menjalankan ibadah yang dapatmenangani jumlah yang cukup bagi para jamaah. Sayangnya, kami tidakpernah menerima respons atas permintaan kami, meskipun semua proposalkami menyatakan kami akan membayar, dengan tanpa biaya wajib pajakuntuk kota Milan. Dewan kota Milan telah bertindak tidak bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah yang melibatkan 100.000 orang," katasalah seorang anggota komunitas muslim Milan.
Ini adalah tempat utama kedua yang digunakan oleh komunitas Islam di Italia, yang akan ditutup dalam 12 bulan terakhir.
Dewan kota Milan mengatakan mereka membutuhkan tanah di tepi pusatkota, di mana gedung tersebut berada, dan akan dipakai sebagaiinvestasi dalam perkembangan di bagian lain kota.
Masyarakat Islam Milan, yang totalnya sekitar 80.000, telah berjuanguntuk sebuah masjid permanen yang akan dibangun untuk beberapa tahunmendatang, tetapi semua usaha mereka untuk membangun masjid sendirisampai saat ini belum berhasil.(fq/prtv)
No comments:
Post a Comment