Sport Motorcycles Motorcycle Modif Motorcycle News Beauty Motorcycles Sexy Motorcycle
Next motorcycles Racer Motorcycle Latest Motorcycle Old Motorcycles Sexy Bikers
Super motorcycles Motorcycle Performance Max Bikers Rallies Motorcycles Motorcycle Hot Girl

p

Showing posts with label tecno. Show all posts
Showing posts with label tecno. Show all posts

Saturday, April 23, 2011

Google Earth Maps Out At-Risk Populations Around Nuclear Power Plants

google earth reactors image


Ihsan Magazine - If a nuclear power plant in the US were to have issues, who would be affected? In a partnership between Nature News and Columbia University, we now have a Google map that tells us the population sizes around plants so we can easily scan and see the number of people that could be affected should anything occur at the plants.

The team Power Reactor Information System (PRIS) database run by the International Atomic Energy Agency (IAEA), and Columbia University's NASA Socioeconomic Data and Applications Center to map out in an easy-to-read way, the location and size of nuclear power plants as well as population numbers around those plants.
On the map, population sizes are illustrated with circle size as well as color. Green circles represent less than 500,000 people and on the other side of the scale, red circles represent populations of over 20 million.
google earth reactors image
It's a little scary to see the amount of impact a plant could have should it face troubles. But there's more than just the US to worry about. The map covers the entire world -- check out impacts a potential meltdown could have in India and China:
nuclear reactors worldwide image
Of course, maps like this probably won't do anything to encourage people to move away from a nuclear power plant when scenarios are only "what ifs" but information visualization like this could do something to discourage support of yet more nuclear power plants, and bolster support of renewable energy alternatives -- or at the very least, supplementing power needs with renewable energy instead of a new nuclear power plant. While nuclear is touted as being "safe" and "clean," disasters like Fukushima point out that it may be the case in the best of circumstances, but there's certainly no guarantee. And placement of the plants is a critical part of that "safe" factor -- for example, as TreeHugger Brian Merchant reported, "Diablo Canyon nuclear plant, which sits just miles away from the notoriously active San Andreas fault -- and a mere half-mile from another recently discovered fault -- operated for a year and half with its emergency systems disabled."
PhysOrg aptly points out, "Of course, what's not shown in these maps are confidence measures to show how safe the plants actually are, which even if they did exist, would be based on assumptions and suppositions, likely created by the very same people that were operating them; not exactly a situation that would warm the heart."
You can use Google Earth to scroll around the globe and find more details on location of and population near the various nuclear power plants.

Google Launches the Closest Thing to a Real Time Machine

Gigapan time machine  








Ihsan Magazine - Remember watching those time-lapse videos of growing plants in science class? They look pretty dated once you've checked out the same sequence through Google's new "GigaPan Time Machine" application, which lets you zoom in and out of a time-lapse video without losing resolution. "With Time Machine, the cameras capture these image mosaics at regular intervals to create a video with hundreds of millions or even billions of pixels in each frame. The result is a video that viewers have the ability to zoom in on while it's playing and see incredible detail," Google wrote in a blog post (see video demo below).
For example, Google links to a video of potted plants growing from seed to full bloom. You can target where you zoom in and out to focus on certain leaves or flowers (you may even be able to spot a catepillar taking a chomp of a leaf). The panorama was created by taking photos every 15 minutes for 26 days, using a Canon PowerShot G10 mounted on an Epic Pro.
The application, created by a team of researchers from Carnegie Mellon University, uses GigaPan photo technology, which involves "stitching" together high-resolution photos to create a panorama. You might have come across it while spying on people at President Obama's inauguration. It was also built using HTML 5, making it optimal to use with Chrome 7.0+, Google wrote. It works on Safari 5.0+ as well.
"Science has always been about narrowing your point of view -- seeing a particular experiment or observation that you think might provide insight," Illah Nourbakhsh, an associate professor of robotics at CMU told the Pittsburgh Post-Gazette.
In the future, Noubakhsh also said he expects upgrades whereby high-resolution photographs, stitched together into a vast panorama, can be taken in fractions of a second to better examine fast-paced events like sports or volcanic eruptions.
Check it out at GigaPan's website, where you can also create your own time-lapse videos using stock photos.

Android Juga Kumpulkan Data Lokasi Penggunanya!

Ilustrasi (foto: ehow.com)

Ihsan Magazine - Sebagaimana Apple kini mendapat tentangan karena mengumpulkan data lokasi penggunanya melalui iPhone dan iPad, Wall Street Journal melaporkan bahwa ponsel OS Android juga melakukan hal yang sama dan mengirimkannya ke Google!

Merujuk pada penelitian dari analis keamanan Samy Kamkar, dengan menggunakan ponsel HTC Android, laporan tersebut mengatakan bahwa perangkat tersebut mengambil data lokasi dan mengirimkannya ke Google beberapa kali dalam satu jam. Demikian seperti yang dikutip dari USA Today, Sabtu (23/4/2011).

"Selain itu, Android juga menyebarkan nama, lokasi dan kekuatan sinyal dari jaringan Wi-Fi terdekat," tulis laporan tersebut.

Para pengamat dan anggota kongres pun mulai angkat suara mengenai laporan kalau iPhone dan iPad secara diam-diam melacak data lokasi penggunanya.

"Apple harus melindungi keamanan informasi lokasi dari penggunanya, demi meyakinkan kita semua kalau iPhone nantinya tidak menjadi 'iTrack'," ujar anggota kongres, Edward Markey.

Hebat! BlackBerry PlayBook Kalahkan iPad 2


Ihsan Magazine – Setelah banyak ulasan buruk BlackBerry PlayBook muncul, sudah saatnya Research In Motion (RIM) memesona Anda. Dalam uji reparasi, PlayBook sukses kalahkan iPad 2.
Tim iFixit menguji kedua tablet itu untuk mengetahui tingkat kemudahan reparasinya. Hasilnya, PlayBook berhasil mengalahkan iPad 2 dengan skor 7/10. Sedangkan iPad 2 hanya mendapat skor 4/10.
Selama penyelidikan, iFixit menemukan, pembongkaran PlayBook tak begitu sulit. Direktur Komunikasi Teknis iFixit Miroslav Djuric mengatakan, BlackBerry PlayBook sangat ‘rapih di dalam’.
Pengguna yang memutuskan membeli PlayBook, dipastikan mampu mengganti bagian-bagian tablet dengan mudah. Selama proses rekonstruksi, tim iFixit menemukan, PlayBook dan iPad dibuat menggunakan baut buatan Philips.
Hal ini mempermudah proses reparasi karena baut jenis ini mudah digunakan dan tidak macet. Selain itu, jika Anda cukup berani melakukan ‘operasi terbuka’ pada PlayBook, Anda akan menemukan setidaknya delapan chip buatan instrumen Texas di dalamnya.
Artinya, perusahaan Amerika ini akan mendapat uang ketika tablet itu terjual.

Friday, April 22, 2011

Mac vs. PC Users: A Psychological Profile (Infographic)

Ihsan Magazine - Don’t you love the often-misguided stereotypes people come up with? Perhaps especially in the Mac world, with the famous Mac vs. PC commercials, these stereotypes are apparent. Hunch has put together an illustration of this which I think you’ll enjoy.

Click on the picture to see a larger version. Credit goes to GigaOM for the find, and to OSXDaily, where I discovered it.

Wednesday, April 20, 2011

Menonton Youtube Tanpa Koneksi Internet

Ihsan Magazine - Kita tahu Youtube merupakan satu-satunya situs terpopuler dalam masalah video share. Jutaan pengunjung membuka situs Youtube hanya ingin menonton video yang ada disana. Tentunya membutuhkan koneksi internet yang lumayan besar untuk menonton video di youtube tanpa terputus-putus. Bahkan saat ini sudah banyak situs yang memberikan kemudahan untuk download video dari youtube. Ternyata ada juga cara mudah untuk nonton video youtube tanpa koneksi internet. Tidak perlu software khusus untuk download video dari youtube, bahkan dengan trik ini kita tidak membutuhkan koneksi internet.
Berikut Caranya.:


The Evolution Of The App (Infographic)

Ihsan Magazine - As eCommerce has revolutionized the method of doing business on the Internet, so, too, has the thousands of apps that have appeared for the mobile phone market. The most famous of these app catalogs, the iPhone App Store has generated 4 billion downloads, totaling more than $3 billion in revenue.
Online MBA has an infographic that illustrates the basic history and evolution of each mobile company’s app catalog to show the direction the app business is heading towards.


Via: Majalah Online Kawula Blogger Indonesia

Friday, April 15, 2011

Ingin Semacam Instagram di BlackBerry? Sekarang Ada Pikubo



Ihsan Magazine - Salah satu hal unik yang bisa jadi bikin “iri” pengguna ponsel selain iPhone adalah Instagram. Ya, Instagram memang fenomenal. Meraih lebih dari 2 juta pengguna dalam waktu kurang dari 5 bulan, Instagram menarik perhatian pengguna iPhone karena memberikan suatu ruang bagi pecinta foto untuk memiliki media sosial sendiri. Kemampuan mengeditnya menjadi suatu foto biasa menjadi foto menarik dengan sedikit sentuhan.
Ya, tidak perlu piranti lunak rumit untuk mengubah foto biasa menjadi foto menarik. Lebih menarik lagi, semua ini bisa didapatkan secara gratis. Nah, buat Anda pengguna BlackBerry, sekarang sudah hadir suatu aplikasi editing foto dan menampilkannya di Twitter bernama Pikubo.

Aplikasi BlackBerry Pikubo merupakan layanan kerjasama Apps Foundry dan Etolabo yang baru diluncurkan. Situs layanan Pikubo sendiri sebenarnya sudah lebih dulu ada dan dikelola oleh Etolabo. Jika Anda melihat situsnya sendiri tampilannya agak mirip dengan TwitPic, bedanya Anda bisa memberikan sentuhan efek dan frame, di antaranya monochrome dan lomo. Bukan kebetulan jika Apps Foundry digawangi oleh Willson Cuaca sementara Etolabo yang berbasis di Jepang didirikan oleh Batara Eto berkolaborasi, di mana keduanya merupakan Managing Partner East Ventures yang sudah mendanai sejumlah startups di Indonesia.
Pikubo dapat digunakan untuk pengguna BlackBerry versi 5 dan versi 6. Setelah diinstalasi, Anda dapat langsung menggunakan Pikubo menggunakan akun Twitter Anda. Di halaman awal, nampaknya secara otomatis aplikasi Pikubo akan men-scan orang-orang yang Anda follow dan otomatis menjadikannya teman.
Setelah itu bagian intinya, bagaimana mengunggah foto ke layanan Pikubo dan membaginya via Twitter. Setelah memilih menu “Upload & Share “, Anda bisa memilih mengambil foto baru atau menggunakan foto yang sudah ada di dokumen dan mengeditnya. Sayangnya pengaksesan SDCard memerlukan waktu yang tidak sedikit karena me-load semua gambar dalam bentuk thumbnail. Diharapkan bakal ada perbaikan untuk ini di pembaruan versi selanjutnya.
Baik foto yang diambil melalui kamera ataupun yang sudah ada di SDCard, Anda dapat memberikan efek dan rotasi terhadap foto supaya lebih kelihatan menarik. Ada banyak efek dan frame yang disediakan. Untuk efek Pikubo menyediakan Lomo style, Contrast, Nostalgia, Monochrome,  Beautiful Skin dan Whitening Skin. Saya harus akui bahwa efek Lomo yang dihasilkan cukup saya sukai dan menjadi favorit.

Berikutnya Anda juga bisa mengaplikasikan Frame. Frame yang tersedia juga macam-macam, tapi berdasarkan model yang ada, misalnya Rainbow, Sparkle, Star dan lain-lain. Framing seperti diprediksi bakal lebih disukai oleh perempuan. Selanjutnya, setelah Anda memasukkan sejumlah cerita di dalamnya dan mengklik tombol Upload, foto yang sudah diedit itu akan langsung dibagikan melalui akun Twitter. Foto yang sudah terunggah dapat diberikan komentar secara langsung melalui aplikasi tersebut.
Dengan jangkauan Pikubo yang nampaknya mulai populer di Asia (sudah hampir 178 ribu yang me-like halaman Facebook-nya), aplikasi BlackBerry buatan Apps Foundry bisa meraih popularitas dari pengguna Pikubo yang sudah memanfaatkan layanan web-nya maupun menambah user dari pengguna BlackBerry (termasuk yang di Indonesia) yang ingin memiliki aplikasi seperti Instagram di handset-nya. Memang karena keterbatasan platform BlackBerry, aplikasi Pikubo tidaklah secantik dan semenyenangkan Instagram, tapi setidaknya aplikasi ini dapat memuaskan dahaga akan aplikasi editing foto di BlackBerry yang bisa dibilang sangat jarang atau bahkan tidak ada. Informasikan kepada saya jika sudah ada sistem serupa.
Sistem monetisasi yang sudah terlihat di aplikasi Pikubo adalah layanan banner iklan. Untuk saran pembaruan, saya menginginkan pengaksesan yang lebih cepat untuk frontpage saya, pengaksesan SDCard yang juga lebih cepat, dan juga mungkin kalau bisa jenis font yang lebih menarik. Kita lihat apakah pengguna BlackBerry yang dikabarkan ada sekitar 3 juta orang di Indonesia bakal menggemari layanan ini seperti halnya Facebook dan Twitter. Jika berminat mengunduh Pikubo yang gratis ini, silakan klik http://www.apps-foundry.com/pikubo/ dari BlackBerry browser Anda.

Wednesday, March 30, 2011

Google +1, Nge-Like ala Mesin Pencarian

Google

Ihsan Magazine - Google kini memungkinkan pengguna internet untuk berbagi informasi mengenai hasil pencarian atau iklan online yang dianggap cukup menarik.

Situs pencarian nomor satu di dunia itu mulai menambahkan layanan yang disebut sebagai +1. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk merekomendasikan sumber informasi yang ada ke orang lain.

"Informasi yang direkomendasikan melalui layanan +1 juga akan muncul di hasil pencarian Google," ujar manajer produk Google, Rob Spiro, seperti dikutip melalui Straits Times, Kamis (31/3/2011).

Google menggambarkan +1 sebagai singkatan dari ungkapan 'ini sangat menarik'. Nantinya, lanjut Spiro, Google juga akan mengembangkan fitur lainnya ke dalam +1, termasuk adanya fitur chatting dan penambahan kontak untuk masukkan pengguna terdaftar ke dalam Social Circle dan bagian Content ke dalam akun mereka.

Untuk mulai menggunakan fitur +1, pengguna diharuskan terlebih dulu menciptakan atau meng-upgrade profil mereka di Google. Untuk melihat rekomendasi yang ditayangkan di +1, pengguna harus log in terlebih dahulu.

Istilah +1 biasanya juga sering digunakan oleh para pengguna Twitter sebagai ungkapan 'setuju' atas sebuah tweet yang diposting orang lain. Namun di fitur baru Google ini, +1 lebih mirip dengan arti 'like' yang biasa diungkapkan oleh para pengguna Facebook.

Untuk menjadi kelompok pertama yang menggunakan fitur ini, pengguna internet bisa mengakses di alamat ini

Kini Twitter kembali di pimpin Jack dorsey




Ihsan Magazine - Saat Twitter butuh pengembangan pesat ditengah-tengah popularitasnya yang terus naik dan mulai komersiil, kini Jack Dorsey kembali memimpin Twitter. Jack dorsey adalah orang pertama yang mencetuskan ide layanan microblogging.
Seperti halnya yang telah dituliskan Dorsey di akun Twitter miliknya, “Hari ini, saya senang sekali bisa kembali bekerja di Twitter untuk memimpin pengembangan produk sebagai Executive Chairman. Dan, tentu saja tetap memimpin Square selamanya. #200 persen.” Kini Dorsey akan menjabat Executive Chairman, yang bertanggung jawab memimpin pengembangan produk. Ia bertanggung jawab langsung kepada CEO sekarang, Dick Costolo. Sekarang justru gantian Evan Williams yang akan meninggalkan tanggung jawab operasionalnya di Twitter setelah mundur dari CEO Twitter pada Oktober tahun lalu. Namun, Williams akan tetap duduk di anggota dewan direksi dan menjadi penasihat strategi.
Selama dua tahun meninggalkan Twitter, Dorsey memang sempat mendirikan perusahaan start-up baru, Square. Perusahaan yang bergerak menyediakan solusi pembayaran transaksi online lewat perangkat mobile tersebut akan tetap menjadi prioritas bisnis pribadinya. Di Twitter, ia juga dikenal sebagai orang pertama yang mengirimkan pesan pertama cikal bakal layanan microblogging tersebut.

Tuesday, March 29, 2011

Amazon Cloud Player: First Impressions

 
Ihsan Magazine - Amazon has made its triumphant entry into the music streaming world with Amazon Cloud Player. Rather than stream a library of predetermined music (e.g. Pandora, Spotify), Cloud Player lets you upload your existing music library and stream it from any computer or Android device.For the last 30 minutes, I’ve been testing out Cloud Player. While it’s impossible to get the full experience in half an hour (mostly because Amazon estimates it will be another 12 hours before my first 1,262 songs are uploaded), I’ve had enough time to play with it to write a preliminary evaluation of Amazon’s new streaming music service.
Here are some of my initial thoughts about Amazon Cloud Player and its companion Android app:
  • Uploading: When you first install Cloud Drive on your computer, it searches your entire hard drive for your music and your playlists. While this takes a while (10 minutes), once the process is complete, it makes uploading songs a snap. It pulled my iTunes playlists and let me choose which ones I wanted to upload, a very welcomed feature.
  • Usability: The web-based cloud player is really intuitive. The layout makes it easy to select songs, search your music archives and organize your music. The player itself is quick to load, responsive, and even lets you skip around to different points in your music, something not possible with most of the streaming music players on the market today.
  • Music Quality: While I’m no audiophile, I really can’t tell any difference between Cloud Player and a streaming service like Pandora. Playing music from your hard drive is going to give you a better acoustic experience, but the vast majority of consumers won’t be able to tell the difference.
  • Features: Cloud Player doesn’t have a lot of frills, but you will be able to do almost everything you want within it. It doesn’t have iTunes’ ability to automatically download podcasts or Genius recommendation feature, but they’re not necessary features for a great music experience.
  • Android: I also took Amazon’s Cloud Player app for spin on a Motorola Atrix 4G phone. After signing in with my Amazon account, it quickly found my uploaded music and played it flawlessly. Again, I was able to skip around to different points in my music, create playlists and search my Cloud Drive for uploaded music. The player even lets you access your on-device music, essentially rendering Google’s official Music player useless.
  • Price: You start with 5 GB of free storage, but for the vast majority of people, that won’t be enough. Without a second thought, I upgraded to 20 GB for $20/year, though in retrospect I should’ve bought a cheap album instead. The pricing plan is very simple: 1 GB per dollar. I paid more for Pandora One ($36)than I did for 20 GB of Cloud Player storage, so overall I’d say Amazon’s giving everybody a good deal.
Even from my short test, it became apparent that Amazon wasn’t launching some half-baked product; Cloud Player is a fully-functional, very usable streaming music player that could even make iTunes obsolete for many people, and its ability to play on-device and cloud-based music could quickly make it Android’s killer app.
Amazon has thrown down the gauntlet and set a high bar for cloud-based music streaming. Apple and Google, which are expected to launch their own cloud players sometime this year, will have to match Amazon on usability and price if they’re going to compete.
Amazon can’t rest on its laurels though; Apple will surely harness its control of iPhone, iTunes and iOS to boost its own offering and give the shopping giant a run for its money.

Saturday, March 19, 2011

Wow, Ada Keyboard Khusus Buat Pengguna Facebook

Wow, Ada Keyboard Khusus Buat Pengguna Facebook

 
Ihsan Magazine - Situs jejaring sosial seperti Facebook telah mengambil persentase yang cukup lama saat orang online. Nah untuk membuat nyaman penggunanya, sebuah keyboard khusus diciptkan dan diberinama keyboard Social Network Access Keyboard (SNAK).

Seperti dilansir dari gadget.com, berbeda dengan keyboard umumnya, keybord yang mempunyai 104 tombol ini juga memiliki fitur 19 tombol khusus untuk akses cepat ke berbagai fitur.

Memang, bahkan keyboard seperti SNAK dari Keyboard Sosial telah disesuaikan dan dirancang untuk tujuan yang sangat menjelajahi agar dengan cara yang lebih nyaman.

Tombol khusus untuk masuk jejaring sosial ini berada di sebelah kiri keybord. Anda tidak perlu menggerakkan dan meng-klik kursor mouse untuk 'up-date' status, 'like' atau 'dislike' status, memberi komentar, melihat dan 'upload' foto atau menulis di 'wall' teman. Cukup dengan menekan tombol fungsi, dan fitur Facebook yang Anda inginkan pun langsung muncul di layar komputer.

Sunday, March 13, 2011

Eja Nama anda dengan ikon terkenal

Spell Your Name In Famous Icons
Ihsan Magazine - Ingin Membuat tulisan-tulisan yang unik?atau ingin membuat Banner yang unik?di sini tempatnya,dengan iconsrabble,kamu dapat mengkreatifkan diri sendiri dengan logo-logo lucu dan menarik :D,tertarik? coba aja dah



Go here : http://iconscrabble.com